Beringin (Ficus benjamina dan beberapa jenis (genus) Ficus lain dari suku ara-araan atau Moraceae), yang disebut juga waringin atau (agak keliru) ara (ki ara, ki berarti “pohon”), dikenal sebagai tumbuhan pekarangan dan tumbuhan hias pot. Pemulia telah mengembangkan beringin berdaun loreng (variegata) yang populer sebagai tanaman hias ruangan. Beringin juga sering digunakan sebagai objek bonsai.
Beringin adalah tumbuhan asli dari Asia dan Australia. Varietas beringin yang baru saja dideskripsikan, Ficus benjamina var. Bracteata ditemukan di hutan karang yang terangkat di daerah Taiwan selatan. Beberapa spesies beringin juga telah dinaturalisasi di Hindia Barat serta di negara bagian Florida dan Arizona di Amerika Serikat. Buah beringin relatif kecil, dan biasanya disukai oleh beberapa burung, seperti walik raja, merpati buah wompoo (Ptilinopus magnificus), merpati buah bintik merah muda (Ptilinopus perlatus), Ptilinopus ornatus, merpati buah berperut oranye (Ptilinopus iozonus), merpati kekaisaran torres (Ducula spilorrhoa, dan merpati kaisar ekor ungu (Ducula rufigaste).
Beringin sangat akrab dengan budaya asli Indonesia. Tumbuhan berbentuk pohon besar ini sering kali dianggap suci dan melindungi penduduk setempat. Sesaji sering diberikan di bawah pohon beringin yang telah tua dan berukuran besar karena dianggap sebagai tempat kekuatan magis berkumpul. Beberapa orang menganggap tempat di sekitar pohon beringin adalah tempat yang “angker” dan perlu dijauhi.
KESENIAN
Dalam kehidupan sehari-hari, beringin sering dijadikan bonsai oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan beringin yang sering dijadikan bonsai antara lain:
1. Beringin Elegan (Ficus microcarpa var.)
2. Beringin Kimeng (Ficus microcarpa ‘Kinmen’)
3. Beringin Korea (Ficus microcarpa var. crassifolia)
4. Beringin Dolar (Ficus microcarpa var. latifolia)
5. Beringin Benjamin (Ficus benjamina)
6. Beringin Filipina (Ficus neriifolia)
7. Beringin Amplas (Ficus tinctoria subsp. gibbosa)
KEISTIMEWAN
Mampu menyerap racun (polutan) dan CO2 di udara serta menghasilkan oksigen sehingga udara menjadi lebih segar. Pada batang pohon akan tumbuh akar gantung yang berfungsi sebagai respirasi. Akar tersebut lama kelamaan akan masuk ke dalam tanah dan berfungsi untuk menyerap nutrisi dan air dari dalam tanah.
Daun beringin berkhasiat sebagai obat influenza, radang saluran nafas (bronchitis), batuk rejan (pertusis), malaria, radang usus akut, disentri, dan kejang panas pada anak-anak (Dalimarta, 2000). Daun, akar dan kulit batang beringin mengandung beberapa senyawa kimia diantaranya saponin, flavonoid dan polifenol