JAMBU METE

Jambu mete atau jambu monyet (Anacardium occidentale) adalah sejenis tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brasil dan memiliki “buah” yang dapat dimakan. Jambu mete juga dikenal karena bentuknya yang mirip dengan hidung monyet bekantan asal Kalimantan; bijinya biasa dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan berbagai macam penganan. Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan malah lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae).

Mete merupakan biji yang memiliki karakteristik dengan bentuk melengkung dan dapat dimakan. Biji jambu mete tinggi akan kandungan minyak dan memiliki rasa yang khas, serta kaya akan kandungan protein yang berkualitas premium. Biji mete ini banyak dikonsumsi sebagai makanan, baik dikonsumsi secara langsung maupun diaplikasikan dengan produk makanan lainnya. Di samping bagian biji dari tanaman mete merupakan bagian yang banyak digunakan serta dikonsumsi, tanaman ini menghasilkan kayu yang berguna dalam ekonomi lokal untuk barang-barang praktis seperti karang dan arang. Di samping itu, biji kacang mete juga diaplikasikan dalam pembuatan permen karet.

PENANAMAN

Penanaman jambu mete depat dilakukan dengan dua cara pembibitan yaitu dengan cara generatif menggunakan biji dan cara vegetatif menggunakan cangkok, stek, dan tempel. Sejauh ini, metode yang banyak digunakan adalah dengan cara vegetatif atau menggunakan bibit vegetatif. Bibit vegetatif tersebut akan menghasilkan buah yang sangat identik dengan induknya. Tanah yang akan digunakan untuk budi daya terlebih dahulu dibajak atau dicangkul supaya lebih gembur. Kemudian dibuat lubang tanam dengan kedalaman 50 cm dan memiliki lebar 35–40 cm dengan jarak tanam sekitar 5 m. Karena kacang mete merupakan tanaman yang optimum tumbuh pada kondisi lingkungan lembap, maka harus dilakukan proses penyiraman secara teratur hingga usia satu bulan. Tanaman jambu mete tersebut juga harus diberi pupuk agar pertumbuhannya lebih maksimal.

KEGUNAAAN

Tanaman ini dikembangkan terutama untuk dipungut buah sejatinya. Yang dikenal umum sebagai “buah”, yakni bagian lunak yang membengkak berwarna kuning atau merah, sesungguhnya adalah dasar bunga (receptaculum) yang mengembang setelah terjadinya pembuahan. Buah sesungguhnya adalah bagian “monyet”nya yang keras, cokelat kehitaman berisi biji yang dapat diolah menjadi makanan; yakni kacang mete yang lezat.Secara tradisional kacang ini biasanya digoreng sebagai camilan teman minum teh atau kopi; sedangkan secara modern kini umum dijumpai sebagai pengisi dan penghias penganan semacam cokelat dan kue-kuean.

Meskipun dianggap sebagai kacang di dalam dunia boga, dalam ilmu botani kacang mete sebenarnya merupakan biji tunggal dari buah sejatinya. Biji ini dikelilingi oleh cangkang ganda yang mengeluarkan getah yang mengandung urushiol, yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit manusia. Beberapa orang alergi terhadap kacang mete, tetapi sesungguhnya kacang mete jarang mengakibatkan alergi pada manusia jika dibandingkan dengan kacang lainnya.

 

Mungkin Anda Akan Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lihat Ini
Berita
Karir
Menu Kami